Selamet Datang di Reseller Citra Satelit Quickbird
Kami menjual Citra Satelit Quickbird/Worldview-1/Worldview-2 dan dapatkan penawaran harga yang MENARIK dari kami,...!!
Anda Butuh Citra QuickBird WorldView-1/WorlView-2? Kami Jual dan Dapatkan Harga Ekonomis dari Kami
Selasa, 17 September 2013
Selasa, 09 Juli 2013
CARA PEMESANAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI
CARA PEMESANAN
CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI
QUICKBIRD, WORLVIEW-1, DAN WORLVIEW-2
(ARSCHIVE/SELECT TASKING)
Kirimkan AOI (Area of Interest) daerah/wilayah yang
akan diorder dengan projection
Geographic (Longitude/Latitude),
UTM (disertai zonanya) mau pun kordinat
center area.
SISTEM
PEMESANAN ADA 3 MACAM:
1. Sistem order langsung. Citra langsung dikirim dari DigitalGlobe Amerika
dalam bentuk DVD. Order ini dikenakan biaya shipping USD 125. Lama pengiriman
sejak pemesanan minimal 15 hari kerja. PPN 10% dari jumlah order.
2. Sistem FTP. Data dikirim lewat FTP, nanti bisa kami (reseller) yang mendownload
dan data dikirimkan ke konsumen berupa DVD. Lama pegiriman data 3-7 hari kerja sejak
order. Order ini dikenakan biaya FTP sebesar USD 50. PPN 10% dari jumlah order.
3. Sistem order langsung dan sistem FTP. Dimana system ini bias mendapatkan
dua-duanya baik sistem order langsung
maupun sistem FTP. Order ini dikenakan biaya sebesar USD 150. PPN 10%
dari jumlah order.
Keterangan:
§ Untuk Citra Archive (Quickbird,
Worldview-1, atau pun worlview-2), Pemotratan lebih dari 90 hari harga per km2
adalah USD 16 dengan minimal
order 25 km2.
§ Untuk Citra Archive (Quickbird,
Worldview-1, atau pun worlview-2), Pemotretan kurang dari 90 hari harga per km2
adalah USD 25 dengan minimal
order 25 km2.
§ Sedangkan untuk data citra Select Tasking (order
foto terbaru) adalah USD 25 dengan minimal order adalah USD 2500 atau 100
km2.
§ Untuk pemesanan dalam jumlah besar, dimungkinkan
ada potongan harga.
PERHITUNGAN HARGA (missal citra arsip):
Misal konsumen memesan citra archive dengan luas area 70 km2.
Maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
§ Untuk Sistem FTP
Order citra : USD 16
x 70 km2 = USD 1.120
Biaya FTP : USD 50
PPN (10%) : 10% x USD 1.120 = USD 112
Jadi total biaya order citra satelit (archive) dengan luas area 70 km2 adalah USD 1.282
§ Untuk Sistem
order langsung
Order citra : USD 16
x 70 km2 = USD 1.120
Biaya shipping : USD 125
PPN (10%) : 10% x USD 1.120 = USD 112
Jadi total biaya order citra satelit (archive) dengan luas area 70 km2 adalah USD 1.357
§ Untuk Sistem
order langsung dan Sistem FTP
Order citra : USD 16
x 70 km2 = USD 1.120
Biaya shipping : USD 150
PPN (10%) : 10% x USD 1.120 = USD 112
Jadi total biaya order citra satelit (archive) dengan luas area 70 km2 adalah USD 1382
Keterangan
Besarnya shipping tidak tergantung kepada luas area
yang diorder, tetapi untuk setiap kali transaksi.
Demikian penawaran,
kalau ada pertanyaan bisa menghubungi kami.
Terima kasih atas
kepercayaannya.
Salam
Marketing
Didi
PT. Onward Bladgoud Indonesia
Hp : 081388533721
PIN BB : 223F2C54
Jumat, 16 Desember 2011
Quicklock Citra Worldview-02 Stadion World Cup 2010 Africa Selatan
Ellis Park Stadium - Updated, June 18th - Johannesburg, South Africa
Free State Stadium - Bloemfontein, South Africa
Free State Stadium - updated, June 12th - Bloemfontein, South Africa
Green Point Stadium - Updated, June 18th - Capetown, South Africa
Loftus Versfeld Stadium - Updated, June 18th - Pretoria, South Africa
Mbombela Stadium - Updated, June 16th - Nelspruit, South Africa
Moses Mabhida Stadium - Updated June 16th - Durban, South Africa
Nelson Mandela Stadium - Updated, June 15th - Port Elizabeth, South Africa
Peter Mokaba Stadium - Updated, June 15th - Polokwane, South Africa
Royal Bafokeng Stadium - Updated June 15th - Rustengburg, South Africa
Soccer City - Updated, June 18th - Johannesburg, South Africa
Sabtu, 04 Juni 2011
Kamis, 21 April 2011
Pemanfaatan Citra Quickbird Guna Menunjang Penyediaan Informasi Spasial Pulau Kecil Terluar Studi Kasus di Pulau Meatimiarang, Maluku
Pengembangan pulau kecil dengan pengelolaan yang terpadu memerlukan dukungan informasi yang lengkap agar pemanfaatan potensinya tidak menimbulkan degradasi lingkungan. Pulau kecil merupakan salah satu ekosistem pesisir yang memiliki karakteristik yang unik terkait dengan kondisi geografis, fisik, iklim, sosial budaya maupun ekonomi. Secara ekonomis, pulau kecil memiliki potensi sumber daya alam serta jasa-jasa lingkungan lainnya yang tinggi, yang apabila tidak dikelola dengan baik dapat berdampak pada kesejahteraan kehidupan generasi mendatang. Oleh karena itu, informasi spasial terkait sumber daya alam laut yang ada di pulau kecil sangat diperlukan guna membantu para pengambil keputusan dalam pengelolaan wilayah pulau kecil
Minggu, 03 April 2011
Pemanfaatan citra Quickbird dan Sistem Informasi Geografis untuk zonasi kerentanan kebakaran
Mengkaji ketelitian citra Quickbird dalam memperoleh parameter-parameter potensi kebakaran daerah perkotaan untuk menentukan tingkat kerentanan kebakaran permukiman. Mengestimasi potensi kebakaran berdasarkan parameter yang diperoleh dari citra Quickbird. Memetakan zonasi tingkat kerentanan kebakaran permukiman dengan bantuan Sistem Informasi Geografi. Metode yang digunakan, yaitu interpretasi visual citra penginderaan jauh. Data penginderaan jauh yang digunakan, yaitu citra Quickbird. Uji interpretasi citra Quickbird dilakukan dengan menggunakan metode Short, sedangkan pengolahan dan analisis data menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan cara pengharkatan (scoring), pembobotan, dan overlay sehingga menghasilkan zonasi kerentanan kebakaran permukiman. Data primer yang digunakan adalah Citra Quickbird, hasil survei lapangan, dan data sekunder dari instansi terkait. Variabel untuk zonasi kerentanan kebakaran permukiman dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama yaitu, variabel potensi kebakaran dan variabel ketersediaan fasilitas pemadam kebakaran. Variabel potensi kebakaran terdiri atas kepadatan bangunan rumah mukim, pola bangunan rumah mukim, jenis atap bangunan rumah mukim, lokasi sumber air, lokasi permukiman dari jalan utama, lebar jalan masuk, kualitas jalan, kualitas bahan bangunan, dan pelanggan listrik. Adapun variabel ketersediaan fasilitas pemadam kebakaran, yaitu fasilitas air hidran, fasilitas alat pemadam kebakaran ringan (APAR), alat pemadam kebakaran berat (APAB), dan tandon air. Permukiman yang rawan terhadap kebakaran, dicirikan dengan kondisi permukimannya merupakan daerah padat, dengan pola bangunan permukiman tidak teratur, lokasi permukimannya jauh dari jalan utama dengan kondisi lebar jalan masuk yang sempit, bahan bangunannya termasuk kategori non permanen sehingga agak mudah terbakar, banyak rumah yang tidak berlangganan listrik ke PLN sehingga dalam pemasangan listrik asal-asalan, tidak dilengkapi fasilitas APAR dan APAB, dan lokasinya jauh dari sumber air (sungai, danau), hidran, dan tandon air.
Senin, 21 Maret 2011
Analisis Citra Satelit Quikcbird untuk Kehutanan
Untuk tujuan menampilkan penutupan lahan yang aktual, pemanfaatan citra satelit digital sering digunakan. Citra satelit merupakan “foto bumi” yang dipotret oleh satelit. Dalam analisis ini digunakan citra satelit hasil pemotretan satelit Quickbird . Untuk bisa diinterpretasikan secara akurat, citra hasil pemotretan satelit diproses melalui tahap pemrosesan awal (pre-processing), penajaman tampilan (display and enhancement) dan ekstraksi informasi (information extraction). Pemrosesan awal ditujukan untuk memperbaiki citra satelit dari kesalahan geometris, radiometris maupun atmosferis . Penajaman tampilan dimaksudkan untuk mempermudah interpretasi obyek-obyek yang diliput satelit. Hal ini biasanya sangat perlu apabila citra diinterpretasi secara manual atau visual. Penajaman ini dilakukan dengan memperbesar kontras tampilan sehingga mempertajam perbedaan antar obyek. Ekstraksi informasi merupakan tahap akhir dari analisis citra satelit. Hal ini dilakukan baik secara visual dengan mengamati citra dan melakukan pembatasan obyek (delineasi) maupun secara digital dengan mengelompokkan pixel berdasar nilai spektralnya pada berbagai saluran (band). Klasifikasi secara digital diawali dengan memilih sampel pixel yang dianggap mewakili masing-masing kelas penutupan lahan yang dimaksud. Apabila pemilihan sampel ini dilakukan oleh peneliti maka disebut supervised classification, namun apabila pemilihan sampel pixel dilakukan oleh komputer dengan kaidah statistik maka disebut unsupervised classification. Pemilihan sampel ini menghasilkan range kelas spektral yang digunakan untuk mengelompokkan semua pixel yang ada. Hasil pengelompokan ini adalah kelas-kelas penutupan lahan yang harus diuji kesesuaiannya. Uji ini dapat dilakukan dengan mengecek hasil interpretasi dengan kondisi lapangan (ground check), maupun mengecek dengan data sekunder yang lain, misalnya peta atau foto udara. Setelah melalui cek kesesuaian, citra dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk menyusun peta tematik penutupan vegetasi. Proses klasifikasi dilakukan menurut beberapa kriteria yang dikembangkan Baplan Departemen Kehutanan (2001) dan Whitmore (An Introduction Tropical Rain Forest (1990) (Lampiran 4). Beberapa kriteria disesuaikan pula dengan data ground check selama pengamatan.
Langganan:
Postingan (Atom)